Identifikasi Bakteri Coliform pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Cempaka Putih dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam
https://doi.org/10.33476/jmj.v2i7.4231
Abstract
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta tahun 2018, air minum dalam kemasan merupakan sumber air minum yang dominan. Tercatat 80% penduduk di Jakarta Pusat menggunakan air minum dalam kemasan. Mahalnya harga air minum dalam kemasan membuat masyarakat mencari alternatif lain, salah satunya dari depot air minum isi ulang. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010, air minum tidak boleh mengandung bakteri coliform dan Escherichia coli dalam 100 ml air. Allah SWT memerintahkan manusia untuk mengkonsumsi minuman yang halal dan thoyyib seperti yang dijelaskan dalam Qs Al-Baqarah (2): 168. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh depot air minum isi ulang di Kecamatan Cempaka Putih. Sebanyak 3 sampel diambil dengan menggunakan total sampling. Analisis data dilakukan melalui wawancara, observasi, uji TPC, uji MPN, dan uji biokimia. Dua dari tiga depot mengandung bakteri coliform, yaitu bakteri Eschericia dan bakteri Enterobacter, yang merupakan bakteri coliform fecal dan non fecal. Kondisi higiene dan sanitasi di depot-depot tersebut sudah cukup baik namun perlu dilakukan beberapa perbaikan karena terdapat hubungan yang erat antara kebersihan dan kontaminasi bakteri coliform. Keberadaan bakteri coliform menandakan bahwa air tersebut belum memenuhi syarat kualitas air minum namun jumlah bakteri tersebut tidak melebihi ambang batas baku mutu yang ditentukan sehingga masih aman untuk diminum.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jihan Faadhilah, Pratami Adityaningsih, Muhammad Arsyad
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.