Studi Mengenai Perilaku Merokok pada Anggota Korps Brigade Mobile (Brimob) Polri di Satbrimob Polda Kepulauan Riau
https://doi.org/10.33476/jmj.v2i6.4110
Abstract
Pendahuluan: Perilaku merokok merupakan suatu aktivitas merugikan dengan cara membakar rokok yang kemudian dihisap dan menghasilkan asap yang dapat terhirup oleh orang disekitarnya. Perilaku dipengaruhi oleh faktor predisposisi (predisposing), faktor pendukung (enabling), dan faktor pendorong (reinforcing). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku merokok beserta hubungannya dengan pengetahuan (predisposing) dan media (reinforcing).
Metodologi: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian merupakan anggota Korps Brimob Polri pada Satbrimob Polda Kepulauan Riau. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling. Sampel penelitian yaitu sebanyak 258 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner google form. Analisis bivariat statistik menggunakan uji Chi -Square.
Hasil: Sebanyak 138 responden berperilaku merokok (53,5%) dan 120 tidak berperilaku perokok (46,5%) dengan tingkat pengetahuan tinggi 136 (52,7%), sedang 114 (44,2%), dan rendah (8). Hasil analisa uji Chi -Square didapatkan p-value 0,018 kurang dari 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku merokok. Responden yang melihat informasi bahaya rokok didapatkan 118 (45,7%) perokok dan 112 (43,4%) bukan perokok pada TV/Radio serta terdapat 104 (40,3%) responden yang melihat peringatan pada bungkus rokok menimbulkan pikiran untuk berhenti. Hasil analisa uji Chi -Square didapatkan p-value 0,044 dan <0,001 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku merokok. Responden yang hanya melihat iklan rokok, tidak mempengaruhi secara langsung kepada perilaku merokok. Terlihat dari hasil uji Chi -Square >0,05.
Simpulan: Terdapat hubungan pengetahuan dan media dengan perilaku merokok pada responden. Namun jika hanya dengan melihat iklan rokok, ini tidak mempengaruhi secara langsung kepada responden. Terlihat bahwa prevalensi perokok baik perokok tembakau maupun elektronik lebih besar dibandingkan bukan perokok.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Reihana Tasya Vunna Salipu, Tjandra Yoga, Toto Heriyanto, Qomariyah Romadhiyani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.