Hubungan antara Status Gizi dengan Tingkat Perkembangan Anak yang Teridentifikasi Stunting di Wilayah Jakarta Selatan Tahun 2022
https://doi.org/10.33476/jmj.v2i2.3997
Abstract
Stunting merupakan salah satu faktor risiko yang kuat terhadap keterlambatan perkembangan. Gangguan perkembangan bersifat multifaktorial tetapi saat ini belum terdapat hubungan yang jelas antara perkembangan dengan status gizi. Melalui studi ini, peneliti ingin melihat hubungan antara status gizi dan perkembangan pada anak usia balita. Penelitian potong lintang pada anak berusia kurang dari 5 tahun dengan stunting dilakukan pada 9 Puskesmas di Jakarta Selatan sejak Januari hingga Juli 2022. Pada subjek dilakukan pengukuran antropometri dan pemeriksaan perkembangan menggunakan Ages and Stages Questionnaires (ASQ) versi 3. Status gizi pasien diolah menggunakan aplikasi WHO antropometri dan analisis data menggunakan SPSS. Terdapat 136 subjek yang sesuai dengan kriteria inklusi, dengan total subjek akhir didapatkan 100 subjek. Karakteristrik demografi subjek sedikit didominasi jenis kelamin perempuan (51%), median usia subjek adalah 34 bulan berkisar antara 5 – 56 bulan, dan status gizi didominasi gizi baik (60%). Perkembangan yang tidak normal didapatkan pada 64 subjek (64%) dengan keterlambatan perkembangan global pada 29% subjek. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan gangguan perkembangan pada subjek (p = 0,598). Terdapat hubungan yang signifikan antara nilai Z-score Weight-for-Height (WHZ) dengan aspek perkembangan komunikasi (p = 0,07) dan motorik kasar (p = 0,015). Status gizi tidak memengaruhi keterlambatan perkembangan secara keseluruhan tetapi memiliki hubungan dengan aspek komunikasi dan motorik kasar. Studi lebih lanjut mengenai status gizi dan tingkat perkembangan perlu dilakukan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Tuty, Irawan Mangunatmadja
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.