Analisis Kandungan Boraks pada Bakso di Pasar Tradisional Cileungsi dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam
https://doi.org/10.33476/jmj.v1i5.3111
Abstract
Pendahuluan. Kandungan pengawet dan pengenyal seperti boraks pada makanan yang dikunsumsi dapat terakumulasi dalam tubuh sehingga berbahaya bagi manusia.
Metode. Penelitian eksperimental laboratorium dengan kualitatif menggunakan kertas tumerik dan kuantitatif menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis untuk menganalisis kandungan boraks pada bakso yang dijual di pasar tradisional Cileungsi, menggunakan 5 sampel yang ditetapkan secara random sampling yang diambil secara acak di pasar tradisional Cileungsi.
Hasil. Tidak ada perbedaan warna yang bermakna pada uji kualitatif dengan kertas tumerik, terdeteksi adanya kantungan boraks pada kelima sampel pada uji kuantitatif dengan spektrofotmeter UV-Vis.
Simpulan. Pada kelima sampel bakso yang dijual di pasar tradisional Cileungsi terdeteksi adanya kandungan boraks
References
DAFTAR PUSTAKA
Pongsavee M. (2009). Effect of borax on immune cell proliferation and sister chromatid exchange in human chromosomes. Journal of occupational medicine and toxicology (London, England), 4, 27. https://doi.org/10.1186/1745-6673-4-27
Oetoro, S., Erwin, P., & Jana, P. (2012). Smart Eating (1 ed.). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pongsavee, M. (2009). Effect of borax on immune cell proliferation and sister chromatid exchange in human chromosomes. Retrieved November 29, 2021, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2776007/
Oetoro, S., Erwin, P., & Jana, P. (2012). Smart Eating (1 ed.). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Rika, H. (2002). Pola Makan Sehat. Seminar Online Kharisma ke-2.
Cena, H., & Philip, C. C. (2020). Defining a Healthy Diet: Evidence for the Role of Contemporary Dietary Patterns in Health and Disease. MDPI.
Health, N. I. (2019). Borates, tetra, sodium salts (Anhydrous). Retrieved 12 11, 2021, from https://www.cdc.gov/niosh/npg/npgd0057.html
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk kesehatan ibu dan anak (3 ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Smith, G. (2020). World Health Organization. Retrieved Desember 16, 2021, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/healthy-diet
Winarno, F. G., & Rahayu, S. T. (1994). Bahan tambahan untuk makanan dan kontaminan (1 ed.). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
arif, a. (2020). ayo semarang. Retrieved desember 11, 2021, from https://www.ayosemarang.com/nasional/pr-77797968/Begini-Cara-Nabi-Muhammad-Memilih-Makanan-yang-Baik
Hartiti, F. K. (2017). Analisis Boraks Secara Cepat, Mudah Dan Murah Pada Kerupuk . JURNAL TEKNOLOGI PROSES DAN INOVASI INDUSTRI, 2(1), 35.
Riyanto, S., & Hatmawan, A. A. (2020). Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian Di Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan dan Eksperimen (1 ed.). Yogyakarta : Deepublish.
Hadrup, N., Frederiksena, M., & Sharmab, A. K. (2021, April). Toxicity of boric acid, borax and other boron containing compounds: A review. Elsevier, 121.
Suseno, D. (2019). Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Kandungan Boraks Pada Bakso Menggunakan Kertas Turmerik, FT – IR Spektrometer dan Spektrofotometer Uv -Vis. Indonesian Journal of Health, 2, 1-9.
Astuti, E. D., & Nugroho, W. S. (2017). Kemampuan Reagen Curcumax Mendeteksi Boraks dalam Bakso yang Direbus . jurnal sain veteriner, 35, 42-48.