Gambaran Jumlah Trombosit dan Leukosit Saat Awal Masuk Rumah Sakit Pada Pasien Demam Dengue di RSUD Wates Periode April 2020 - April 2021 dan Tinjauannya Menurut Perspektif Islam
https://doi.org/10.33476/jmj.v1i4.3025
Keywords:
Trombosit, Leukosit, Demam DengueAbstract
Latar belakang: Demam dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang membawa virus dengue tersebut. Pada pasien dengue akan ditemukan kondisi rendahnya jumlah sel darah putih (leukopenia) dan kondisi rendahnya jumlah keping darah (trombositopenia). Leukopenia mencapai puncaknya sesaat sebelum demam turun dan normal kembali pada 2-3 hari setelah demam turun. Penurunan trombosit umumnya mengikuti turunnya leukosit. Dalam kitab Al furuq terdapat kaidah yang menyatakan bahwa hukum perantara mengikuti hukum tujuannya sehingga hukum pemeriksaan laboratorium dengue menjadi wajib mengikuti dengan hukum tujuannya yaitu untuk menjaga kesehatan.
Metode: Jenis penelitian berupa deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan hasil laboratorium pemeriksaan trombosit dan leukosit pasien demam dengue saat awal masuk RSUD Wates Periode April 2020 – April 2021. Analisis statistik dilakukan dengan Uji Korelasi Spearman untuk melihat hubungan antara usia dengan jumlah trombosit.
Hasil: Pada pasien demam dengue saat awal diperiksa, jumlah leukosit menurun lebih dahulu sebesar 26 sampel (50%), jumlah leukosit dan trombosit menurun bersamaan sebanyak 15 sampel (28,8), jumlah leukosit dan trombosit normal sebanyak 7 sampel (13,5%), dan jumlah trombosit yang menurun lebih dahulu sebanyak 4 sampel (7,7%). Sehingga pada pasien demam dengue leukosit mengalami penurunan jumlah terlebih dahulu saat awal diperiksa. Kemudian berdasarkan uji statistik didapatkan nilai p lebih besar dari 0.05 sehingga dikatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan jumlah trombosit pada pasien demam dengue saat awal diperiksa.
Kesimpulan: Penurunan trombosit mengikuti turunnya leukosit dan tidak ada hubungan antara usia dengan jumlah trombosit pasien demam dengue.
References
Arifandi, F. (2019). Qawaid Fiqhiyyah.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. (2021). Profil Kesehatan Tahun 2021 (Data Tahun 2020). Kulon Progo: Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. Retrieved from https://drive.google.com/file/d/1MHrzrkY9xPbE-YHFt8osg5vOm9ZQv2f3/view
Hidayani, W. R. (2020). Demam Berdarah Dengue: Perilaku Rumah Tangga dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk . (W. Kurniawan, Ed.) Banyumas: CV. Pena Persada.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI.
Ramadhani, F. (2021). HUBUNGAN ANTARA USIA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN KADAR TROMBOSIT Studi Analisis Observasional Di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Tahun 2019. Undergraduate thesis. Retrieved from http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21350
Risniati, Y., Tarigan, L., & Tjitra, E. (2011). Leukopenia Sebagai Prediktor Terjadinya Sindrom Syok Dengue pada Anak dengan Demam Berdarah Dengue di RSPI Prof. dr. Sulianti Suroso. Media Litbang Kesehatan, 21(3), 96-103. Retrieved from https://repository.litbang.kemkes.go.id/1352/
Sherwood, L. (2014). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem ( Introduction To Human Physiology) Edisi 8 (8 ed.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Top Ten Penyakit IGD RSUD Wates Tahun 2020. (2021). Retrieved from Kulon Progo Satudata: https://satudata.kulonprogokab.go.id/opendata/index.php/dataset/detil/top-ten-igd-2017
Top Ten Penyakit Rawat Inap RSUD Wates Tahun 2020. (2021). Retrieved from Kulon Progo Satudata: https://satudata.kulonprogokab.go.id/opendata/index.php/dataset/detil/10-besar-penyakit-rawat-inap-207
World Health Organization. (2012). Global Strategy for Dengue Prevention and Control 2012-2020. Geneva: World Health Organization Press.