GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID JANGKA PANJANG PADA PASIEN SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAR REBO PERIODE JULI 2017 – JULI 2019 DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM
https://doi.org/10.33476/jmj.v1i1.2247
Abstract
Latar Belakang: Insiden tahunan dari SLE ini bervariasi pada orang dewasa, yakni 1,9% sampai 5,6% tiap 100.000 orang per tahun, dengan angka prevalensi 124 kasus tiap 100.000 orang (Dipiro et al.,2008). Hingga saat ini belum ditemukan terapi yang dapat menyembuhkan SLE. Maka dari itu, digunakan terapi kortikosteroid sebagai immunosupresan pada pasien SLE untuk dapat menekan aktifitas imun pada pasien SLE. Seperti yang telah diketahui, kortikosteroid memiliki banyak efek samping seperti gastritis, hiperglikemia, dan pneumonia. Meskipun terdapat efek samping yang ditimbulkan oleh penggunaan kortikosteroid, tetapi sesuai prinsip pengobatan dalam Islam, harus tetap berusaha untuk mengobati penyakit.
Metode: Studi ini merupakan studi cross sectional, dan penetapan sampel dengan metode total random sampling.
Hasil: Hasil disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Jumlah sampel sebanyak 23 pasien. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 16 (70%) pasien mengalami efek samping berupa gastritis, 6 (26%) pasien mengalami efek samping berupa pneumonia, 3 (13%) pasien mengalami efek samping hiperglikemia, dan sebanyak 4 (17%) pasien tidak mengalami efek samping pengobatan kortikosteroid.
Kesimpulan: Pada pasien SLE didapatkan efek samping kortikosteroid berupa gastritis paling tinggi diantara efek samping lainnya yaitu sebanyak 16 (70%) dari 23 pasien. Menggunakan kortikosteroid pada pasien SLE diperbolehkan sebagai bentuk ikhtiar dalam mengontrol aktivitas dari SLE.
Kata Kunci: Systemic Lupus Erythematosus, Hiperglikemia, Pneumonia, Gastritis