Hubungan pajanan debu terigu terhadap kualitas hidup penderita Rinitis akibat kerja

Authors

  • Anita Carolina Manuputty Department of Otolaryngology, Faculty of Medicine, HASANUDDIN UNIVERSITY, Makassar
  • Sutji Pratiwi Rahardjo Department of Otolaryngology, Faculty of Medicine, HASANUDDIN UNIVERSITY, Makassar
  • Riskiana Djamin Department of Otolaryngology, Faculty of Medicine, HASANUDDIN UNIVERSITY, Makassar
  • Fadjar Perkasa Department of Otolaryngology, Faculty of Medicine, HASANUDDIN UNIVERSITY, Makassar

https://doi.org/10.33476/jky.v18i1.179

Keywords:

rinitis akibat kerja, pajanan debu terigu, kualitas hidup

Abstract

Rinitis akibat kerja dapat mempengaruhi kualitas hidup pekerja, menghilangkan banyak waktu kerja yang dapat menurunkan produktivitas namun masih sedikit informasi yang dimiliki mengenai epidemiologi pada industri terigu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lama pajanan debu terigu dan kejadian rinitis akibat kerja (RAK) terhadap kualitas hidup penderita rinitis akibat kerja pada pekerja pabrik terigu X diMakassar. Penelitian ini menggunakan kajian potong lintang (cross sectional study). Penelitian dilakukan di pabrik terigu X, yakni di bagian produksi dan pengepakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara lama pajanan debu terigu dan kejadian rinitis akibat kerja (RAK) dengan nilai p<0.05). Akan tetapi tidak terdapat hubungan bermakna antara lama pajanan debu terigu dan penurunan kualitas hiduppenderita RAK. Hubungan antara merokok dan kejadian RAK belum dapat dibuktikan, namun didapatkan bahwa merokok tanpa RAK lebih dominan dibandingkan RAK tanpa merokok dalam menyebabkan pemanjangan waktu transpor mukosiliar. Hubungan penggunaan masker dengan kualitas hidup pada kejadian RAK belum dapat dibuktikan, namun didapati bahwa pada pekerja yang tidak secara rutin menggunakan masker terkenaRAK dengan risiko yang lebih tinggi dan dapat menurunkan kualitas hidupnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara lama pajanan debu terigu dan kejadian rinitis akibat kerja (RAK) dengan nilai p<0.05). Akan tetapi tidak terdapat hubungan bermakna antara lama pajanan debu terigu dan penurunan kualitas hiduppenderita RAK. 

References

Arandelovic, Stankovic, Juvanovic, Borisov, and Stankovic S 2004. Allergic Rinitis Possible Occupational Disease- criteria Suggestion. Acta Dac. Med. Naiss, (online). 21 (2): 65-71.

Ajeel AH, Al-Yassen AK 2007. Work Related Allergic Disorders among Flour Mill Workers. MJBU vol 25 no. 1.

Anggraini D 2008. Prevalensi Rhinitis Akibat Kerja dan Faktor Risiko yang Berhubungan, Studi pada Pekerja yang Terpajan Bahan Kimia Surfaktan di PT.X. Disertasi tidak diterbitkan. FKUI. Jakarta.

Balai K3 2008. Alat Pelindung Diri. Posted by Occupational Health and Safety.

Baratawidjaja KG 2004. Imunologi Dasar. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta.

DeBernado R 2001. Occupational Airways: Occupational Rhinitis. Vol.7

Fahruddin I 2005. Rhinitis Akibat Kerja dan Faktorfaktor yang Berhubungan, Studi pada Pekerja yang Terpajan Debu Tepung Gandum Di Bagian Pengepakan di PT.X. Disertasi tidak diterbitkan. FKUI. Jakarta.

Fink JN 2000. Medical college of Winconsin: Nasal Discomfort maybe caused by irritans on the job, (Online),(http://healthlink.mew.edu/article/968782294, diakses 23 desember 2008)

Iskandar N 2003. Pedoman Dalam Menegakkan Diagnosis Penyakit THT Akibat Kerja dan Penentuan Tingkat Cacat. Dewan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Nasional.

Moscato G, Vandenplas O, Castano R et al. 2009. Review: EAACI position paper on Occupational rinitis. Blackwell Munksgaard:Italy.

Pujiwati R 2006. Prevalensi Rhinosinusitis Kronik Akibat Kerja serta Faktor-faktor yang berhubungan pada pekerja di bagian pengepakan PT X tahun 2006. Disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: Program Pascasarjana UI.

Quadarusman E 2010. Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Rinitis Akibat Kerja, Studi Pada Pekerja Yang Terpajan Debu Terigu Di PT X. Disertasi tidak diterbitkan. Makassar: Ilmu Kesehatan THT-KL Unhas.

Tikkainen U, Louheilainen K, Nordman H1996. Flour Dust. The Nordic Expert Group for Criteria Documentation of Health Risk from Chemicals.

Nordic Council of Minister: Sverige.

Widodo T 2007. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pada Pekerja Pembuatan Genteng, Studi Pada Perusahaan

Genteng Malindo Sokka Kebumen. Disertasi tidak diterbitkan. Semarang: Fak IKM Unnes.

Downloads

Published

2010-03-27

Issue

Section

Research Articles