Dukungan Masyarakat kepada Perilaku ASI Eksklusif: Hasil Penyuluhan di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang

Authors

  • Kholis Ernawati Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • Yusnita Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • Rifda Wulansari Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • Rifqatussa'adah Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • Jovanly Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • Arya Erdhafin Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • M Irsal Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • Reval Setya Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • Faiq Syafriansyah Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • Selviana Putri Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • Vherina Firhana Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • Rizda Hayyu Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • Shabrina Aurianti Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
  • Risca Latifah Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

https://doi.org/10.33476/iac.v7i1.152

Keywords:

Penyuluhan, Dukungan Masyarakat, Stunting, ASI Eksklusif, Majelis Taklim

Abstract

Tujuan kegiatan adalah memberikan edukasi tentang pentingnya dukungan masyarakat terhadap perilaku ASI eksklusif ibu sebagai upaya untuk pencegahan stunting. Penyuluhan dilakukan di lima desa secara serentak yaitu Desa Renged, Rancailat, Patrasana, Koper, dan Desa Kemuning di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang pada tanggal 11 Oktober 2023. Peserta penyuluhan adalah anggota majelis taklim pada lima desa yang menjadi lokasi kegiatan. Penyuluhan menggunakan media bantu berupa poster dan dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 121 orang. Jawaban benar pada pre-test (sebelum penyuluhan) dan post-test (setelah penyuluhan) paling besar yaitu 100% pada soal tentang memberikan tempat yang nyaman merupakan salah satu bentuk dukungan kepada ibu menyusui, jawaban benar paling kecil pre-test yaitu 34,4% pada soal tentang majelis taklim perlu memberi dukungan kepada ibu menyusui, dan jawaban benar post-test paling kecil yaitu 52,4% pada soal tentang sikap lembut dan supporting tidak diperlukan untuk ibu menyusui. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa rata-rata jawaban benar sebelum dan setelah penyuluhan adalah 75,45% dan 83,35%. Terjadi kenaikan persentase rata-rata jawaban benar oleh sebesar 7,9%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggorowati & Nuzulia, F. (2013). Hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di Desa Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Jurnal keperawatan maternitas, 1(1).

Anugerahani, H.S. & Kartasurya, M.I. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Journal Of Nutrition College, Vol. 1 No. 1. DOI: https://doi.org/10.14710/jnc.v1i1.725

Ernawati, K., Yusnita, Y., Jannah, F., Utami, M. H., Rahmatia, A., Akhir, C. Y., & Rizki, F. (2022). Counseling on homes and healthy lifestyles for Baduta Mothers in the stunting locus area. Abdimas J Pengabdi Masy Univ Merdeka Malang, 7(1), 182-9. DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v7i1.6259

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota Tahun 2021. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

Kusnandar V.B. (2022). Prevalensi Balita Stunting di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota (2021). https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/08/05/daftar-kabupaten-dengan-prevalensi-balita-stunting-tertinggi-di-banten-pada-2021#:~:text=Wilayah%20dengan%20Balita%20stunting%20tertinggi%20berikutnya%20adalah%20Kabupaten,Kota%20Serang%20sebesar%2023%2C4%25%2C%20Kabupaten%20Tangerang%20sebesar%2023%2C3%25.

Mardhiyah, D., Widiyanti, D., Sari, S. M., Ernawati, K., & Susilowati, R. W. (2021). Counseling of Infectious Diseases Related to Stunting and Its Prevention in Koroncong Village, Keroncong District, Pandeglang Regency, Banten Province. Majalah Sainstekes, 8(2), 071-079. DOI: https://doi.org/10.33476/ms.v8i2.2097

Mareta, R., & Masyitoh, R. F. (2016). Analisis faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan asi eksklusif. Jurnal Keperawatan Anak, 3(1), 53-55.

Nasution, S. I., Liputo, N. I. & Mahdawaty. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Andalas, Vol. 5 No. 3. DOI: https://doi.org/10.25077/jka.v5i3.590

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air Susu Ibu eksklusif

Prasetyono, D., S. (2009). Buku Pintar ASI eksklusif Pengenalan, Praktik, dan Kemanfaatan-kemanfaatannya. Jogjakarta: DIVA Press.

Suciati, S. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI eksklusif: Literature Review. Kebidanan, 10(2), 1-6. DOI: https://doi.org/10.56861/jikkbh.v6i2.40

Suryaningsih, C. (2013). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu post partum tentang ASI eksklusif. Jurnal Keperawatan Soedirman, 8(2).

WHO. (2014). Global Nutrition Targets 2025 Breastfeeding Policy Brief. Geneva: Department of Nutrition for Health and Development.

WHO. (2023). Bersama-sama, dukung ibu sukses menyusui dan bekerja. https://www.who.int/indonesia/news/events/world-breastfeeding-week/2023

Downloads

Published

28-06-2024

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)