Jenis Kelamin dan Pengaruhnya terhadap Pemendekan Telomer

Authors

  • M Samsul Mustofa

https://doi.org/10.33476/mkp.v9i2.681

Keywords:

telomer, estrogen, stres oksidatif, Dyskerin

Abstract

Berbagai studi tentang telomer mengindikasikan pemendekan telomer terkait dengan
penuaan, dan usia laki-laki lebih pendek dibanding perempuan. Kajian pustaka ini bertujuan mengkaji hubungan jenis kelamin, hormon estrogen dan tingkat stres oksidatif terhadap pemendekan telomer.Telomer adalah struktur DNA non-coding untai tunggal tersusun oleh urutan pasangan basa TTAGGG yang berulang. Fungsi telomer adalah menjaga stabilitas dan integritas kromosom agar tidak terjadi penggabungan dengan kromosom lain atau terdegradasi oleh enzim nuklease. DNA telomer disintesis, dan dipelihara oleh telomerase dengan menyalin urutan RNA template. Telomerase terdiri dari Telomerase Reverse Transcriptase (TERT), Telomerase RNA Componen (TERC), dan dyskerin. Setiap terjadi pembelahan sel, telomer menjadi pendek dan memicu penuaan. Panjang telomer pada bayi normal laki-laki dan perempuan tidak berbeda bermakna. Pada usia tertentu, panjang telomer pada laki-laki lebih cepat memendek yang dipengaruhi faktor mutasi dyskerin, hormon estrogen dan peningkatan stres oksidatif. Hormon estrogen berperan sebagai antioksidan, yang berpengaruh terhadap aktivitas telomerase dan pemendekan telomer pada perempuan.

Downloads

Published

2018-11-26

Issue

Section

Artikel Penelitian