Hubungan Psychological Well-Being dengan Loneliness pada Mahasiswa yang Merantau

Authors

  • Cindy Frencya Halim Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
  • Agoes Dariyo Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

https://doi.org/10.24854/jps.v4i2.344

Abstract

Pada zaman sekarang, banyak mahasiswa merantau demi menempuh pendidikan yang lebih baik. Hal tersebut terjadi karena penyebaran pendidikan yang belum merata di Indonesia, pendidikan yang baik banyak terdapat di Pulau Jawa. Perpindahan ke lingkungan baru dapat menyebabkan mahasiswa tersebut mengalami perasaan loneliness. Pada beberapa penelitian sebelumnya, terlihat adanya hubungan pada psychological well-being dengan loneliness. Jadi penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara psychological well-being dengan loneliness pada subyek yang berbeda yaitu mahasiswa rantau. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan data accidental sampling. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa rantau berusia 18-21 tahun di Jakarta. Alat ukur penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisioner psychological well-being berdasarkan skala Ryff dan alat ukur loneliness. Kuisioner dibagikan kepada 405 orang responden dengan laki-laki sebanyak 108 orang dan perempuan 297 orang yang mewakili mahasiswa yang merantau di Jakarta. Berdasarkan hasil olah data dengan menggunakan SPSS 22.00 ditemukan bahwa korelasi antara psychological well-being dengan loneliness (r= -0.659; p=0.000<0.005) yang berarti terdapat hubungan negatif yang signifikan antara psychological well-being dengan loneliness. Setiap dimensi psychological well-being juga memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap loneliness.

References

Agustin, I. M. (2009). Studi deskriptif mengenai derajat psychological well-being pada mahasiswa fakultas psikologi universitas 'X’ Bandung. (Skripsi, Universitas Maranatha). Diunduh dari http://repository.maranatha.edu/8671/

Aprianti, I. (2012). Hubungan antara perceived social support dan psychological well-being pada mahasiswa perantau tahun pertama di Universitas Indonesia. (Skripsi, Universitas Indonesia). Diunduh dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320186-S-Indah%20Aprianti.pdf

Arnett, J. J. (2004). Emerging adulthood: The winding road from the late teens through the twenties. New York, NY: Oxford University Press.

Badan Pusat Statistik. (2015). Jumlah perguruan tinggi, mahasiswa, dan tenaga edukatif (negeri dan swasta) di bawah kementrian pendidikan dan kebudayaan menurut provinsi 2013/2014. BPS. Diunduh dari http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1839

Basiroh, L. (2007). Hubungan antara penerimaan diri dengan kesepian pada lanjut usia. (Skripsi tidak dipublikasi). Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

Cecen, A. R., & Cenkseven, F. (2007). Psychological well-being in predicting loneliness among university students. Ç.Ü. Sosyal Bilimler Enstitüsü Dergisi, 16(2), 109-118.

Cohen, R. J., Swerdlik, M. E., & Sturman, E. D. (2010). Psyhological testing and assessment: An introduction to tests and measurement. New York, NY: McGraw-Hill.

Compton, W.C. (2005). An introduction to positive psychology. Belmont, CA: Thomson Wadsworth.

Dewa, A. R. (2015). Dukungan sosial dengan subjective well being pada mahasiswa perantau dari luar jawa tahun pertama. (Skripsi, Universitas Gajah Mada). Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?act=view&buku_id=79320&mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&typ=html

Dosen Berkualitas di NTT Masih Kurang. (2015, Juni 8). Okezone. Diunduh dari http://news.okezone.com/read/2015/06/08/65/1161845/dosen-berkualitas-di-ntt-masih-kurang

Franzoi, S. (2012). Social psychology (6th ed.). Redding, CA: BVT Publishing.

Gil, N. (2014, 20 Juli). Loneliness: A silent plague that is hurting young people most. Theguardian. Diunduh dari http://www.theguardian.com/lifeandstyle/2014/jul/20/loneliness-britains-silent-plague-hurts-young-people-most

Goossens, L., Klimstra, T., Luyckx, K., Vanhalst, J., & Teppers, E. (2014). Reliability and validity of the roberts UCLA loneliness scale (RULS-8) with dutch-speaking adolescents in Belgium. Psychologica Belgica, 54(1), 5-18, doi: http://dx.doi.org/10.5334/pb.ae

Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. D. (2004). Psikologi praktis: Anak, remaja, dan keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hawkley, L. C., & Cacioppo, J. T. (2010). Loneliness matters: A theoretical and empirical review of consequences and mechanisms. Annals of Behavioral Medicine, 40(2), 218-227. doi: 10.1007/s12160-010-9210-8.

Heinrich, L. M., & Gullone, E. (2006). The clinical significance of loneliness: A literature review. Clinical Psychology Review, 26, 695-718. doi: 10.1016/j.cpr.2006.04.002

Irawati, S. D. (2013, 22 September). 6 alasan mereka merantau. Kompasiana. Diunduh dari http://www.kompasiana.com/suciana/6-alasan-mereka-merantau_5528f9986ea834b15b8b4590

Kail, R. V., & Cavanaugh, J. C. (2013). Human development: A life-span view (6th ed.). Belmont, CA: Wadsworth Cengage Learning.

Kua, E. H., & Lim, L. L. (2011). Living alone, loneliness, and psychological well-being of older persons in Singapore. Current Gerontology and Geriatrics Research, 2011, 1-9. doi: 10.1155/2011/673181

Killeen, C. (1998). Loneliness: An epidemic in modern society. Journal of Advanced Nursing, 28(4), 762-770. doi: 10.1046/2Fj.1365-2648.1998.00703.x

Miller, R. S., Perlman, D., & Brehm S. S. (2007). Intimate relationship (4th ed.). New York, NY: McGraw-Hill.

Moustakas, C. E. (1961). Loneliness. Upper Saddle River, NJ: Pentrice-Hall, Inc.

Myers, D. G. (2010). Social psychology (10th ed.). New York, NY: McGraw-Hill.

Nanda, D. I. (2013). Hubungan loneliness dan psychological well-being pada dewasa muda lajang yang berkarir. (Skripsi, Universitas Bina Nusantara). Diunduh dari http://thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2012-1-00407-PS%20Lampiran001.pdf

Pisca, N. E., & Feldman, D. B. (2009). Purpose in life. In S. J. Lopez (Eds.), The encyclopedia of positive psychology (pp. 812-815). West Sussex, UK: Blackwell Publishing.

PT berkualitas belum merata. (2008, Juni 17). Kompas.com. Diunduh dari: http://nasional.kompas.com/read/2008/06/17/17241053/pt.berkualitas.belum.merata

Robitschek, C., & Spering, C. (2009). Peronal Growth Initiative. In S. J. Lopez (Eds.), The encyclopedia of positive psychology (pp. 682-685). West Sussex, UK: Blackwell Publishing.

Roth, G., & Deci, E. L. (2009). Autonomy. In S. J. Lopez (Eds.), The encyclopedia of positive psychology (pp. 78-82). West Sussex, UK: Blackwell Publishing.

Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069-1081.

Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719-727.

Santrock, J. W. (2005). Psychology (7th ed.). New York, NY: Mc-Graw Hill.

Santrock, J. W. (2008). Essentials of life-span development. New York, NY: Mc-Graw Hill.

Sønderby, L. C., & Wagoner, B. (2013). Loneliness: An integrative approach. Journal of Integrated Social Sciences, 3(1), 1-29. Diunduh dari www.jiss.org.

Talamati, B. P. (2012). Hubungan antara trait kepribadian neuroticism dan psychological well-being pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Indonesia. Skripsi. Diunduh dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20357884-S-Blanca.pdf

Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2006). Social psychology (12th ed.). New Jersey, NJ: Pearson Education Inc.

Walsh, W. B. (2009). Person-environment fit. In S. J. Lopez (Eds.), The encyclopedia of positive psychology (pp. 691-693). West Sussex, UK: Blackwell Publishing.

Wikanestri, W., & Prabowo, A. (2015). Psychological well-being pada pelaku wirausaha. Seminar Psikologi dan Kemanusiaan, 431-439. Diunduh dari http://mpsi.umm.ac.id/files/file/431-439%20Winilis.pdf.

Downloads

Published

14-07-2017

How to Cite

Halim, C. F., & Dariyo, A. (2017). Hubungan Psychological Well-Being dengan Loneliness pada Mahasiswa yang Merantau. Jurnal Psikogenesis, 4(2), 170–181. https://doi.org/10.24854/jps.v4i2.344

Issue

Section

Articles